Senin, 11 Januari 2016

DUHAI SANG MAHA...


Duhai Sang Pemilik Kasih
malu, benar-benar malu
tak pantas mengangkat wajah keharibaan Mu
tetes air mata ini, seharusnya menetas karena tebaran dosaku
yang menyebar bagai buih lautan
namun hinanya,,ku teteskan demi yang lain selain Engkau
mereka akan jadi saksi untuk siapa tangisan itu, dan mulut pun kan kelu
tak ada daya menutupi

Duhai yang Punya rintik hujan
betapa tanah gersang itu rindu akan guyuran rahmat Mu
setetes akan sangat berarti untuk tumbuhkan tunas rumput baru 
yang bisa merubah sahara menjadi sabana

Duhai.....
Syukur ku bisa tertawa, nikmati dunia dan isinya
tapaki tiap-tiap titian kehidupan 
dengan rangakaian keridhoan
Syukurku bisa tersenyum mampu halau godaan 
yang terhampar di setiap langkah ku tuju

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(apa tanggapan anda??)