Jumat, 07 Juni 2013

GURAMI, SI ANGGUN YANG AGRESIF



Siapa yang tak kenal dengan ikan yang satu ini. Salah satu ikan konsumsi yang punya tempat khusus di hati penggemarnya. Ikan Gurami, sering disebut-sebut sebagai "ikan mewah" dikalangan pecinta kuliner. Bagaimana ga di bilang mewah? Di antara kerabat-kerabatnya sesama ikan konsumsi Do'i yang jadi bintangnya. Itu tidak lepas dari cita rasa daging Gurami yang lebih lezat, daging yang tebal, sedikit duri, minim lemak dan tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan ikan konsumsi lain.

Dulunya, Gurami sangat jarang dibudidayakan oleh petani-petani ikan. Sebabnya,pertumbuhan ikan ini relatif lambat jika dibandingkan dengan ikan konsumsi jenis lainnya. Selain itu daya tahan terhadap penyakit seperti jamur, mata balon, dan serangan virus lebih rentan pula. Tapi itu semua bisa di atasi jika petani yang membudidayakan Gurami paham terhadap perilaku mereka sebagai ikan. Yaahh... do’i adalah ikan yang manja,,butuh banyak perhatian,,believe it or not??
Seperti kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Itu juga berlaku bagi Ikan Gurami. Seorang petani ikan haruslah tahu betul terhadap apa kebutuhan ikan. Mulai dari makanan favorit gurami yaitu daun daunan terutama daun talas, selain itu jenis air, apakan air deras atau air tenang..yah semuanya bisa di pelajari di buku panduan.. tapi jangan salah teman. Selain adanya buku panduan, pengalaman dari para ahli, itu yang terpenting.
A.    Asal usul Ikan Gurami
Disebutkan bahwa gurami merupakan ikan asli perairan indonesia.  Tapi ada juga yang menyebutkan ikan ini merupakan ikan asli perairan asia tenggara, karena ditemukan juga di Thailand dan Malaysia.(khairuman,2008:35).
B.     Ciri Morfologi
Ikan Gurami ini punya ciri yang khas, tubuhnya pipih kesamping, mulutnya kecil dan lebih “memble”  dibanding ikan lain. Umumnya Gurami berwarna kecoklatan, namun ada pula warna putih, terkesan seperti gurami albino. Semakin dewasa dahi gurami juga semakin menonjol. Serta di bagian bawah tubuhnya ada 2 sirip kecil memanjang.
C.     Sifat Biologi
Umumnya gurami dipelihara diperairan air tawar yang bersuhu normal. Ikan ini cenderung peka terhadap perubahan suhu rendah. Jika gurami dibudidayakan didaerah dengan suhu dibawah suhu optimal (24-28 derajat celcius) gurami tidak akan produktif lagi..
Gurami memiliki alat pernafasan utama berupa insang dan di lengkapi dengan labirin guna mempermudah bernafas di perairan yang miskin oksigen.
Gurami mulai memijah (kawin) di usia 2-3 tahun. Ini bisa berlangsung setiap tahun, tapi kualitas produksi telunya akan meningkat lebih banyak ketika musim panas.
Nah, di proses pemijahan gurami ini terletak keunikannya.
  1. Ketika musim kawin tiba, gurami jantan akan membuat sarang di dalam sosog (alat untuk penempatan sarang) dari ijuk yang sudah disediakan sebelumnya, dan sarang itu bisa dibilang sangat mirip dengan sarang burung. 
  2.  Jika sarang sudah siap dengan sempurna,,si pejantan akan tebar pesona kepada betina yang sudah siap kawin. Jika si betina tertarik,,maka betina akan ikut kesarang yang dibuat tadi. 
  3.   Betina melepaskan telur telur yang sudah matang dan si jantan akan membuahi telur-telur tersebut. 
  4.  Induk gurami bukanlah ibu yang baik. Karena setelah bertelur, telur-telurnya akan ditinggal begitu saja dan kan dirawat oleh sang ayah. 
  5.  Gurame jantan (ayah) tadi akan menutup pintu sarang dan akan berada di sekitar sarang sembari mengibaskan ekornya, dengan tujuan memberi oksigen bagi si benih-benih ikan yang ada di dalam sarang. 
  6.  Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 10 hari. Namun sebaiknya petani ikan mengambil benih yang ada di sarang dan meletakkan nya kedalam bak tampung guna menghindari daripredator lain seperti belut, ular, keong mas dan ikan ikan lain.
D.    Produksi
Gurami merupakan ikan yang tak mengenal musim, maksudnya, ikan ini  bisa memijah disepanjang tahun. Tergantung pada kemampuan, ketersediaan dan luas kolam yang dimiliki. Semakin banyak induk gurami yang dimiliki maka semakin produktif usaha budidaya itu.
Pola perilkau budidaya gurami meliputi subsistem pembenihan, pendederan, pembesaran, dan pemasaran. Semua sub sistem tersebut saling terkait satu dengan yang lainnya. Dan pembudidaya gurami akan memiliki peluang disetiap subsistemnya. Hal ini karana pasar yang ada tersedia luas. Dan konsumen banyak yang melirik gurami di segala ukuran dengan harga yang bervariasi.
E.     Pasar
Pasar gurami sangat luas, harga dipasaran tergolong  mahal, bahkan menjadi bintang dibanding ikan konsumsi air tawar lainnya. Selain itu harga jual cenderung  stabil sehingga berdampak positif  pula terhadap harga jual gurami di tahap pembesaran. Antusiasme pasar ini juga memberi efek yang besar terhadap permintaan pada stadium benih  siap tebar bahkan larva gurami yang berumur kurang dari satu bulan pun laku di jual.

Dari sini lah bisa dikatakan bahwa gurami dengan gerakannya yang lembutmenembus air, perlahan dalam pertumbuhannya, ternyata sangat agresif dalam menembus pasar dengan harga yang tinggi.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(apa tanggapan anda??)