Minggu, 12 Januari 2014

Curhatan Si Penulis Skripsi

Assalamu'alaikum....
hai Semua...
Sudah lama rasanya saya tidak menuangkan tulisan-tulisan di blog ini. walaupun tulisannya masih sangat sederhana jangan bosan ya untuk baca tulisan saya ini.
Kali ini saya ingin curhat tentang kuliah dan tugas akhir saya.
yaps... sekarang saya menempuh skripsi. tepatnya sudah dalam proses revisi untuk bisa menghadapi sidang. Rencanya saya ingin sidang skripsi akhir Januari ini. tapi antara optimis dan pesimis. masih belum tau apakan saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
Revisi-revisi yang lumayan mengerikan setiap hari saya coba perbaiki. Namun tetap saja masih ada yang kurang. Dua dosen pembimbing, sangat berbeda karakter. yang satunya sangat disiplin dan mengejar saya agar bisa wisuda di Bulan Maret. tapi yang satunya,,, sedikit slow....

okey,, cukup dengan pembukaan ini...
Berkaitan dengan skripsi.
Kita-kita yang sudah menginjakkan kaki dan siap menyandang title S1, tentunya gundah dan galau yang tak terkira...
pertama, galau "apakah bisa menyelesaikan tugas akhir yang tak kunjung usai ini?"
kedua, "apakah saya mampu menjawab setiap pertanyaan saat sidang berlangsung?"
ketiga, "apakah saya bisa menyelesaikan semua urusan kuliah yang memiliki prosedur yang sangat ribet ini?"
jawabannya: IYA atau TIDAK.

Dari salah satu jawaban yang kita pilih, kita sudah tau diri kita sendiri, sudah tau kemampuan kita.
jika saya memilih kata IYA. maka saya sudah mengenal diri saya sendiri. saya tahu bahwa saya bisa menyelesaikannya. Entah bagaimana cara yang saya gunakan (tentunya cara yang halal dan positif). dari jawaban itu pula saya terbukti tidak menggunakan kemampuan saya sendiri. tapi saya menggunakan kekuatan spiritual. yakni kekuatan keyakinan bahwa Allah menolong saya. ketika saya memilih IYA, maka Allah pun mengabulkan keyakinan itu.
karena Allah selalu bersama prasangka hambaNya.

Sialnya, kita-kita yang orang awam ini sering kali putus asa. Merasa jalan ini buntu, dan tidak ada jalan lain. menyerah. itu kata terakhir yang diucapkan.
dengan demikian kita sudah melepas kekuatan yang luar biasa dahsyat. mengabaikan keajaiban Illahi, berprasangka buruk kepada Dzat Yang Maha Bisa. dan,,,, tentu saja...
segala urusan akan tidak berjalan lancar....

itu saja yang bisa saya tulis untuk sementara ini. pesan dari Sang Guru bijak:
"yakinkan diri bahwa Allah selalu bersama mu, berprasangka baik kepada Allah adalah wujud takwa kita kepadaNya, ketika kita berkata tidak bisa dan tidak mungkin bisa maka saat itu pula kita tidak percaya kepada kekuasaan Allah"
Na'udzubullah min dzalik....

3 komentar:

  1. Mutia,... Om kurang sependapat jika ada terselip keraguan akan keberhasilan tugas akhir nanti, sebab kata dan ungkapan hati bagian dari doa, maka tuangkan kata dan ungkapan hati secara positip dan optimis jika tugas akhir kelak dapat diselesaikan dengan lancar atas ridho allah saw. Saya turut berdoa semua jadi lancar, sukses telah diambang pintu, tia tinggal masuk dan sesuaikan diri dalam kesuksesan itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali, optimis itu senjata untuk sebuah kesuksesan. terima kasih untuk apresiasinya.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

(apa tanggapan anda??)